Kunjungi Web Kami : Kantor Pusat | KB-TK | SD | SMP Surabaya | SMP Deltasari

Outdoor Learning, Siswa SMP Al Falah Deltasari Telusuri Sejarah Surabaya

Awesome Image

SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo melaksanakan kegiatan Outdoor Learning (ODL) bagi siswa kelas 7 pada Kamis (19/9).

Kegiatan yang bertajuk Tapak Tilas Kebangsaan dengan mengusung tema Meneladani Sifat Kepahlawanan dari Jejak Sejarah Tokoh Bangsa ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Dengan mengunjungi langsung tempat-tempat bersejarah, siswa diharapkan dapat memahami lebih dalam perjuangan para pahlawan dan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala SMP Al Falah Deltasari, Gatot Purwanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan kebangsaan siswa dan meneladani semangat juang para pahlawan bangsa melalui kunjungan ke berbagai museum di Surabaya.

Dalam pengantar di buku Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dibagikan, Gatot Purwanto menjelaskan, kegiatan ODL ini adalah salah satu upaya sekolah untuk mendorong minat baca dan menulis siswa, serta mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan serta menghargai jasa para pahlawan,” tulisnya.

Sebanyak 63 siswa kelas 7 diberangkatkan setelah melaksanakan salat Duha sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dengan memakai nama-nama pahlawan nasional, dan menggunakan tujuh armada mobil menuju lima museum utama di Surabaya.

Museum pertama yang dikunjungi adalah Museum Sepuluh Nopember. Di sini, para siswa mengamati berbagai diorama yang menggambarkan peristiwa penting dalam Pertempuran 10 November, seperti peristiwa Bung Tomo membacakan pidato “Merdeka atau Mati” dan pertempuran di Jembatan Merah. Mereka juga mempelajari tentang senjata-senjata yang digunakan saat perang dan kehidupan masyarakat Surabaya pada masa itu.

Selanjutnya, para siswa menuju Museum Rumah Lahir Bung Karno. Di sini, siswa diajak berkeliling rumah tempat kelahiran Soekarno dan mempelajari tentang masa kecil hingga remaja sang proklamator. Mereka juga melihat koleksi pribadi Bung Karno, seperti buku, pakaian, dan perabotan rumah tangga.

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Museum HOS Tjokroaminoto, tempat di mana HOS Tjokroaminoto, guru bangsa yang melahirkan banyak tokoh pergerakan nasional, pernah tinggal. Mereka juga melihat koleksi foto, dokumen, dan benda-benda bersejarah yang terkait dengan HOS Tjokroaminoto. Mereka belajar tentang pengaruh ajarannya terhadap pergerakan kemerdekaan dan bagaimana rumah ini menjadi pusat pendidikan politik pada masa kolonial.

Kunjungan dilanjutkan ke Museum Pendidikan, di mana siswa melihat perkembangan pendidikan di Indonesia dari masa ke masa. Museum ini memberikan gambaran tentang perkembangan pendidikan di Indonesia sejak masa kolonial hingga saat ini. Mereka juga melihat berbagai jenis buku pelajaran, alat peraga, dan seragam sekolah dari berbagai zaman.

Museum terakhir yang dikunjungi adalah Museum Surabaya Gedung Siola, yang menyimpan sejarah perkembangan kota Surabaya. Sebagai bangunan bersejarah yang pernah menjadi pusat perbelanjaan, siswa mempelajari tentang sejarah Kota Surabaya dan perkembangan arsitekturnya. Mereka juga melihat koleksi foto-foto tua dan benda-benda peninggalan masa lalu dengan mengamati berbagai artefak yang menggambarkan transformasi Surabaya dari masa kolonial hingga menjadi kota metropolitan seperti sekarang.

Ketua pelaksana kegiatan ODL yang juga guru kesenian, Aris Dwi Pambudi mengatakan, pada kegiatan Outdoor Learning kelas 7 SMP Al Falah Deltasari tahun ini, para siswa sangat antusias saat mengikuti napak tilas sejarah perjuangan di Surabaya.

“Mereka membagi tugas dalam kelompok yang terdiri dari lima orang, ada yang menjadi reporter, kameraman, sutradara, serta meresume penjelasan dari narasumber atau guide di setiap tempat yang mereka kunjungi,” jelas Aris.

Aris menambahkan bahwa para peserta berharap kegiatan ini dapat rutin dilakukan agar generasi mendatang memahami perjuangan para pahlawan bangsa melalui pembelajaran langsung di lokasi bersejarah. Selain itu, peserta berencana menyebarkan informasi sejarah dari kunjungan mereka melalui video reportase dalam bentuk vlog.

“Dengan semangat tersebut, kegiatan ODL ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan siswa terhadap sejarah bangsa serta memperkaya pengalaman belajar mereka secara langsung di luar kelas,” kata Aris.

Zidan Ramadhan S. dari kelas 7.1 mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ODL ini. Menurutnya, ODL merupakan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan banyak wawasan baru.

“Kegiatan ODL ini sangat menyenangkan dan menambah ilmu. Saya jadi lebih memahami perjuangan para pahlawan dari dekat,” ungkap Zidan dengan penuh semangat.

Zidan menyebutkan bahwa dari kelima lokasi yang dikunjungi, Rumah HOS Tjokroaminoto menjadi tempat yang paling berkesan baginya. “Saat memasuki Rumah HOS Tjokroaminoto, saya merasakan suasana yang berbeda. Melihat langsung tempat di mana para tokoh bangsa seperti Bung Karno pernah belajar dan tinggal membuat saya merinding. Tempat itu seolah menyimpan energi perjuangan yang luar biasa,” katanya.

Aktivitas yang paling menarik bagi Zidan adalah ketika ia berkesempatan untuk membaca artikel-artikel bersejarah dan melihat langsung benda-benda peninggalan masa lalu yang dipajang di museum.
“Membaca artikel-artikel sejarah dan melihat benda-benda asli dari masa perjuangan membuat saya benar-benar bisa merasakan bagaimana kerasnya perjuangan mereka. Banyak informasi yang belum saya ketahui sebelumnya, dan hal ini membuat saya semakin menghargai jasa-jasa para pahlawan,” tambah Zidan.(*)

Prev Next

Komentar

Belum ada komentar, jadilah pertama untuk berkomentar

Tinggalkan Komentar



keyboard_arrow_up