Kunjungi Web Kami : Kantor Pusat | KB-TK | SD | SMP Surabaya | SMP Deltasari

Pondok Ramadan SMP Al Falah Deltasari Terapkan Pembelajaran Berbasis Proyek

Awesome Image
Editor: Gagah Saputra

KabarBaik.co – Mengisi proses pembelajaran selama bulan Ramadan, SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo menggelar Pondok Ramadan yang dimulai Rabu (27/3) hingga Rabu (3/4).

Pondok Ramadan kali ini mengambil tema Puasa dan Perubahan Perilaku yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9.

Program Pondok Ramadan tahun 1445 H ini dibuat agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Kegiatan tahun ini mengadopsi konsep pembelajaran proyek yang biasa digunakan dalam pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).

Tatik Farikhah, ketua pelaksana kegiatan mengatakan, selama kegiatan pondok Ramadan para siswa dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu kelas Penghafal Alquran, kelas Pengurusan Jenazah, kelas Pengabdian Masyarakat, dan kelas Dakwah.

“Para siswa belajar di dalam kelas masing-masing secara intens dan mendalam. Tidak hanya itu, mereka juga berkarya yang nantinya akan dipresentasikan di hadapan seluruh siswa sehingga para siswa saling belajar dari kelas yang berbeda,” jelas Tatik Farikha.

Gatot Purwanto, Kepala SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo saat pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di depan taman sekolah mengatakan, kegiatan pondok Ramadan kali ini dibuat berbeda dengan harapan ada dampak perubahan bagi siswa berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang akan disampaikan selama pondok Ramadan.

“Kami berharap melalui kegiatan Pondok Ramadan ini, siswa dapat memahami nilai-nilai penting seperti disiplin, empati, toleransi, dan kesadaran sosial. Melalui pengalaman langsung dan pembelajaran yang menyeluruh, diharapkan siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari,” kata Gatot Purwanto.


Sebelum memasuki kelas masing-masing, siswa mendapat pelajaran umum tentang puasa dan perubahan perilaku. Mereka diberi penjelasan tentang dimensi sosial puasa, termasuk nilai-nilai disiplin, empati, toleransi, dan kesadaran sosial.

“Tujuan kami menanamkan empat nilai karakter kepada siswa, yaitu disiplin, empati, toleransi, dan kesadaran sosial. Nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam kegiatan di kelas perawatan jenazah, kelas penghafal Alquran, kelas pengabdian sosial, dan kelas dakwah digital,” kata Binti Ainur Rodlifah, koordinator acara.

Di dalam kelas penghafal Alquran, siswa tidak hanya belajar teknik menghafal Alquran secara efektif dan efisien, tetapi juga memupuk semangat dalam menghafal yang kemudian akan mereka bagikan kepada siswa lain. Sementara itu, di dalam kelas pengurusan jenazah, siswa belajar prosedur mengurus jenazah dan langsung berlatih merawat jenazah.

Di dalam kelas pengabdian masyarakat, siswa terlibat dalam proyek-proyek sosial dengan mengunjungi masjid-masjid terdekat untuk membantu dalam hal kebersihan dan kesucian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran sosial dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Di dalam kelas dakwah, siswa belajar bagaimana berdakwah di era digital dalam lingkungan generasi Z. Mereka juga merancang dan membuat konten digital sebagai sarana berdakwah bagi para pemuda.(*)

Prev Next

Komentar

Belum ada komentar, jadilah pertama untuk berkomentar

Tinggalkan Komentar



keyboard_arrow_up