SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo menggelar Uji Sertifikasi Tahfidz Alquran bagi siswa kelas 9 pada Selasa (15/10). Kegiatan ini berlangsung di ballroom sekolah dan bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo (Kemenag Sidoarjo) dengan mendatangkan tim penguji. Sebanyak 47 siswa mengikuti uji sertifikasi yang dilakukan oleh Kemenag, sementara 18 siswa lainnya diuji secara internal karena pencapaian hafalan mereka belum memenuhi syarat untuk diuji oleh Kemenag.
Waka Kurikulum SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo, Almusta’anu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa uji sertifikasi tahfidz ini merupakan sarana evaluasi bagi hafalan para siswa. Namun, ia mengingatkan agar setelah uji sertifikasi ini, siswa tetap menjaga hafalan Alquran mereka, mengingat betapa agungnya Alquran yang mampu mengangkat derajat hidup manusia yang menghafalnya.
Perwakilan tim penguji dari Kemenag Sidoarjo, Imam Mukozali yang juga menjabat Kasi Pendidikan Agama Islam Kemenag Sidoarjo, memberikan sambutan yang menenangkan siswa. Ia menegaskan bahwa uji sertifikasi tahfidz ini adalah bagian dari proses belajar, sehingga siswa tidak perlu merasa gugup atau takut.
“Yang dinilai di antaranya adalah fashoha (kefasihan), tajwid, dan kelancaran,” ujar Imam Mukozali. Tim penguji dari Kemenag terdiri dari empat orang, yaitu Imam Mukozali, Miftakhul Huda, Sulaichan, dan Khoirul Anam.
Hasil uji sertifikasi kali ini mendapatkan apresiasi dari para penguji, yang menilai bahwa hasil hafalan siswa SMP Al Falah Deltasari sangat baik, terlebih mengingat sekolah ini adalah sekolah umum, bukan pesantren. “Ini menandakan bahwa proses hafalan Alquran di sekolah berjalan dengan baik,” ujar Imam Mukozali.
Koordinator Baca Alquran SMP Al Falah Deltasari, Siti Roichatul Djannah, menjelaskan bahwa proses pembelajaran tahfidz di sekolah mengikuti standar yang ketat, termasuk ziyadah (menambah hafalan), murojaah (mengulang hafalan), mudarosah (pembelajaran tutor sebaya), Taksin Alquran (membaguskan bacaan), dan Tasmik (simakan hafalan).
Dari seluruh siswa yang mengikuti uji sertifikasi, pencapaian hafalan tertinggi dicapai oleh Nadezhda Ranum Daniggar A. dari kelas 9.2 dengan hafalan 7 juz, yaitu juz 30, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Ranum, yang telah menghafal Alquran sejak SD, mengungkapkan rutinitasnya dalam menambah hafalan setiap hari. Ia menargetkan untuk menghafal minimal 5 baris per hari, terutama di sore hari sepulang sekolah, mulai sebelum Maghrib hingga waktu shalat tiba.
“Saya biasanya menghafal setiap hari minimal 5 baris. Saat liburan, saya lebih fokus mengaji untuk memperlancar bacaan. Di rumah, saya juga dibantu guru ngaji yang menyimak hafalan saya,” kata Ranum.
Ia juga berbagi pengalaman saat diuji dalam uji sertifikasi tahfidz. “Pas diuji rasanya deg-degan, tapi Alhamdulillah saya bisa menjawab dengan lancar semua yang diujikan secara lisan,” ujar Ranum.
Orang tua Ranum, Eko Habibie dan ibunya, sangat mendukung perjalanan hafalan putrinya. Mereka memberikan dukungan penuh dengan memastikan bahwa Ranum tetap bersemangat tanpa merasa terbebani. Ketika Ranum merasa suntuk, ibunya sering mengajaknya jalan-jalan untuk sekadar menghilangkan kejenuhan.
Ranum yang tinggal di perumahan Deltasari Sidoarjo ini telah melampaui target hafalan yang ditetapkan sekolah, yaitu 3 juz. Dengan pencapaiannya yang luar biasa, ia menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk terus berusaha menghafal Alquran.
Di akhir sesi uji sertifikasi tahfidz, Kepala SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo, Gatot Purwanto, memberikan motivasi kepada seluruh siswa yang telah berjuang dalam uji sertifikasi ini. Ia sangat bangga dengan prestasi anak-anak, khususnya dalam bidang tahfidz Alquran, yang menjadi kebanggaan besar bagi sekolah maupun orang tua.
“Kegiatan Uji Sertifikasi Tahfidz Alquran ini tidak hanya menjadi momen penting bagi siswa yang telah menyelesaikan hafalan mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus meningkatkan hafalan Alquran mereka,” kata Gatot Purwanto.(*)
Belum ada komentar, jadilah pertama untuk berkomentar